TINJAUAN MANFAAT DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, khususnya pada anak usia di bawah lima tahun. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang, infeksi berulang, serta pengasuhan yang kurang optimal selama periode 1.000 hari pertama kehidupan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mencegah stunting adalah pemanfaatan pangan lokal yang kaya akan zat gizi, seperti daun kelor (Moringa oleifera). Daun kelor dikenal memiliki kandungan protein, zat besi, kalsium, vitamin A, dan vitamin C yang tinggi, serta senyawa antioksidan yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau manfaat daun kelor dalam pencegahan stunting pada balita melalui studi literatur terhadap publikasi ilmiah yang relevan dalam 10 tahun terakhir. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka sistematis dari database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar, dengan kriteria inklusi meliputi publikasi antara tahun 2014–2024 yang membahas pengaruh daun kelor terhadap status gizi anak. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa berbagai produk olahan daun kelor, seperti bubuk kelor, biskuit, atau campuran pada MP-ASI, mampu meningkatkan berat badan, tinggi badan, serta status hemoglobin anak secara signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa daun kelor berpotensi besar untuk dijadikan sebagai bahan pangan intervensi lokal dalam upaya pencegahan stunting. Rekomendasi strategis mencakup pengembangan produk yang disukai anak-anak, serta integrasi daun kelor ke dalam program nasional seperti PMT dan edukasi gizi masyarakat.